Sementara, kondisi kelistrikan di Pakistan bergantung pada impor terutama gas, sehingga ketika devisa terbatas dan di tengah harga gas yang meningkat Pakistan lupa atau gagal menandatangi kontrak jangka panjang gas.
Akibatnya, lanjut Darmawan, harga gas naik sehingga tentu saja pengeluaran cost meningkat drastis di tengah kondisi devisa yang minim akibatnya cadangan gas menurun utuk itu mereka menurunkan kapasitas faktor operasional dari pembangkit.
"Nah kebetulan juga sistem transimi mereka bukan yang berbentuk ring tapi masih radial jadi hanya dalam 1 titik. Nah bgitu ada masalah di salah satu pembangkitnya terus terjadi blackout seperti yang terjadi di Indonesia pada agustus 2019," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)