Sehingga pada awal tahun 2024, tidak ada lagi komoditas tembaga yang diekspor secara mentah.
Lebih lanjut Bahlil menyampaikan bahwa tren realisasi investasi meningkat sejak 2019-2022, meskipun lebih banyak investor yang memilih sektor hilirisasi dibandingkan padat karya. Tercatat realisasi investasi tahun 2022 sebesar Rp1.207 triliun atau meningkat 34% dibandingkan tahun 2021 yang berjumlah Rp901 triliun dan tahun 2020 sejumlah Rp826 triliun.
Sebagai informasi, realisasi investasi 2022 yang melebihi target tersebut, sebanyak 54,2% berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan sisanya 45,8% (PMDN).
“Lapangan (kerja) yang kita ciptakan dengan angka Rp1.200 triliun kurang lebih 1,3 juta tenaga kerja langsung tapi Alhamdulillah kita bisa menyelesaikan dengan 1305.001 orang,” pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)