Keberangkatan Indonesia dan Malaysia menemui Uni Eropa turut membawa para pekebun kecil untuk menyampaikan suara mereka mengenai kelapa sawit dan pengalaman mereka bekerja di industri kelapa sawit.
“Kita berangkatkan (menerangkan) bukan hanya dalam scientific, fakta, dan ekonomi, tapi juga dalam konteks sosial, di mana kita akan bawa bersama pekebun-pekebun kecil untuk beri suara dan pandangan untuk beri maklumat supaya kita dapat memberi maklumat sebenar-benarnya kepada Uni Eropa (tentang) apa yang telah diamalkan di Malaysia dan Indonesia. (Upaya ini dilakukan) bukan hanya untuk industri peladang, tetapi untuk memperjuangkan hak-hak pekebun kecil keluar dari garis kemiskinan,” ujar dia.
Lebih lanjut, Menteri asal Malaysia itu mengharapkan komitmen Indonesia dan Malaysia dalam Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) maupun Malaysian Sustainable Palm Oil (MSPO) bisa diterima oleh Uni Eropa dan dunia global.
“Di sinilah sasaran kita, bagaimana CPOPC bisa diterima dan segala standar yang kita bangun (terkait pengembangan industri kelapa sawit) akan diterima di tingkat global,” ujar Dato Sri Fadillah.
(Feby Novalius)