Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BFI Finance (BFIN) Raup Laba Rp1,8 Triliun, Melesat 59% di 2022

Dinar Fitra Maghiszha , Jurnalis-Selasa, 14 Februari 2023 |10:57 WIB
BFI Finance (BFIN) Raup Laba Rp1,8 Triliun, Melesat 59% di 2022
Ilustrasi saham. (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) meraup laba bersih senilai Rp1,80 triliun pada tahun 2022.

Capaian ini meningkat 59,70% yoy dibandingkan tahun 2021 senilai Rp1,13 triliun.

Performa laba sejalan dengan kenaikan pendapatan sebesar 30,57% yoy menjadi Rp5,38 triliun, dari posisi akhir 2021 senilai Rp4,12 triliun.

Pendapatan piutang pembiayaan masih mendominasi BFIN senilai Rp5,05 triliun, disusul syariah Rp65,15 miliar, keuangan Rp22,87 miliar, dan lain-lain Rp242,73 miliar.

 BACA JUGA:Erick Thohir Optimistis Laba BUMN Tembus Rp303,7 Triliun di 2022

"BFI Finance berhasil meminimalisir dampak pandemi dan mengembalikan pertumbuhan bisnis sepanjang tahun 2022 ke level yang lebih tinggi dari posisi prapandemi serta di atas rata-rata industri," kata Direktur Keuangan BFIN, Sudjono dalam keterangan resminya, Selasa (14/2/2023).

Dari sisi pembiayaan, BFIN tercatat menyalurkan total pembiayaan baru (booking) tertinggi sepanjang sejarah yakni mencapai Rp20 triliun atau naik 52,7% yoy pada tahun 2022.

Sudjono menyebut mobilisasi masyarakat yang kembali aktif, hingga daya konsumsi yang mulai menggeliat ikut mendorong pembiayaan perseroan. "Serta kondusifnya perekonomian nasional sepanjang tahun lalu yang ditunjang oleh ekspor yang gencar dibarengi derasnya aliran investasi ke berbagai sektor usaha," imbuhnya.

 

Adapun piutang pembiayaan yang dikelola BFIN tercatat Rp20,5 triliun atau tumbuh 40,7% yoy dengan portofolio pembiayaan roda empat sebesar 67,3%, alat berat dan mesin 13,0%, roda dua 11,9%, pembiayaan agunan sertifikat rumah dan ruko (property-backed financing) 4,2%, serta syariah sebesar 3,6%.

Balance sheet BFIN juga menunjukkan ada peningkatan. Total aset perseroan tumbuh 40,25% mencapai Rp21,92 triliun, dengan return on Assets (RoA) dan Return on Equity (RoE) masing-masing berada di posisi 12,2% dan 21,9%.

Adapun rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) dapat ditekan di angka bruto 1,00% atau turun 25 bps yoy dengan NPF coverage berada pada angka 4,1 kali. Persentase NPF ini lebih rendah dari rata-rata industri yang dilaporkan mencapai 2,32% per Desember 2022.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement