Share

Mentan Soroti Produktivitas Kebun Sawit Rakyat, Ada Apa?

Advenia Elisabeth, MNC Portal · Senin 27 Februari 2023 11:48 WIB
https: img.okezone.com content 2023 02 27 320 2771948 mentan-soroti-produktivitas-kebun-sawit-rakyat-ada-apa-AY8bbDQSCp.JPG Mentan Syahrul Yasin Limpo. (Foto: Okezone)

JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasil Limpo menyoroti kondisi kebun sawit rakyat Indonesia yang terus menghadapi tantangan besar terkait produktivitas.

Dia mengatakan produktivitas rendah serta penggunaan agroinput yang belum maksimal menjadi tantangan utama pekebun sawit Indonesia.

"Produktivitas sawit nasional baru mencapai 3–4 ton per hektare setara Crude Palm Oil/CPO. Hal ini dapat mengancam masa depan sawit rakyat Indonesia jika tidak lakukan suatu langkah komprehensif," ujar Mentan dalam Rakornas Kelapa Sawit Nasional di Hotel Pullman Central Park, Jakarta, Senin (27/2/2023).

 BACA JUGA:Mentan: Pengembangan Food Estate Kalteng Butuh Waktu 4 Tahun

Oleh karena itu, pemerintah melakukan upaya perbaikan dari sektor hulu perkebunan kelapa sawit rakyat dengan cara penggantian tanaman tua atau tidak produktif melalui program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).

Dari luas areal sawit rakyat 6,9 juta hektare, setidaknya terdapat 2,8 juta hektare yang potensial untuk diremajakan.

Menurutnya, peningkatan produksi dan produktivitas kelapa sawit dengan pemanfaatan dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) melalui program PSR yang dimulai sejak tahun 2017 dengan sasaran kebun-kebun sawit rakyat dengan tanaman tua (lebih dari 25 tahun), produktivitas rendah, sudah waktunya diremajakan.

 

Follow Berita Okezone di Google News

Setiap tahun program PSR ditargetkan seluas 180.000 hektare yang tersebar di 21 provinsi sentra kelapa sawit.

"Kita harus pastikan Program PSR ini dapat berjalan dengan baik, dan saya percaya forum PSR inI akan menghasilkan sesuatu yang dapat bermanfaat bagi rakuat Indonesia," kata Mentan.

Di sisi lain dia menambahkan, sektor pertanian saat ini terus menjadi andalan perekonomian nasional di tengah kondisi ketidakpastian, Indonesia bisa menjadi salah satu titik terang di tengah kesuraman dunia.

"Perekonomian nasional secara umum menunjukkan ketahanan dengan ditopang peningkatan permintaan domestik, investasi dan inflasi yang terus terjaga serta berlanjutnya kinerja positif ekspor," jelasnya.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS, angka sementara), nilai ekspor pertanian Januari-Desember 2022 adalah sebesar Rp640,56 triliun atau naik 3,93% dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Sub sektor perkebunan terus menjadi penyumbang terbesar ekspor di sektor pertanian dengan kontribusi sebesar Rp622,37 triliun (97,16%).

Ekspor komoditas perkebunan yang melonjak pada tahun 2022 paling besar disumbang komoditas kelapa sawit dengan nilai Rp468,64 triliun rupiah (75,30%).

Hal ini menunjukkan bahwa peluang ekspor komoditi perkebunan seperti kelapa sawit sebagai salah satu sumber devisa negara masih terus meningkat.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini