JAKARTA - Sejarah, rute hingga harga tiket Kereta Api Sawunggalih menarik diulas. Bagi warga yang berdomisili di Purworejo, memang tidak asing mendengar nama Sawunggalih.
Pasalnya, Sawunggalih kini adalah nama rangkaian kereta api jarak jauh yang menghubungkan relasi Stasiun Pasar Senen hingga Stasiun Kutoarjo di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, pergi dan pulang.
Dalam cerita rakyat, Sawunggalih adalah nama tokoh yang makamnya ada di Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo.
Dalam artikel kali ini, akan dibahas mengenai sejarah, rute, harga tiket kereta api Sawunggalih yang dikutip MNC Portal Indonesia dari berbagai sumber.
Sejarah
Dalam cerita rakyat, Sawunggalih adalah nama tokoh yang makamnya ada di Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo. Hidup di masa pemerintahan Raja Yogyakarta Hamengku Buwono I (1755-1792), Sawunggalih dimakamkan di belakang Masjid Semawung, wilayah Daleman, Kutoarjo.
Sawunggalih yang juga mendapat nama dari Hamengku Buwono I sebagai Tumenggung Kartowiyogo menjadi salah satu adipati yang ikut membantu kemenangan Sultan Hamengku Buwono I pada peperangan yang ujungnya menghasilkan Perjanjian Giyanti 1755. Pada Perjanjian Giyanti Kerajaan Mataram Islam terbagi dua yakni Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat dan Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Raja di Kasunanan Surakarta Hadiningrat adalah bergelar Sunan Paku Buwono. PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyematkan nama Kereta Api Sawunggalih pada 31 Mei 1977. Tanggal itu adalah tanggal dinas kali pertama Kereta Api Sawunggalih. Adapun, lokomotif pertama yang membawa rangkaian Kereta Api Sawunggalih adalah BB 201 08 sebagai lokomotif penarik dengan kelas campuran, yaitu kelas bisnis dan ekonomi.