“Hal ini menunjukkan bahwa peluang ekspor komoditi perkebunan di antaranya kelapa sawit sebagai salah satu sumber devisa negara masih terus meningkat,” kata Syahrul.
Menurutnya, kontribusi kelapa sawit tersebut ditopang dari luas areal tutupan kelapa sawit nasional yang telah mencapai 16,38 juta hektare (ha), di mana sekitar 6,9 juta ha merupakan milik pekebun sawit rakyat.
“Namun kondisi kebun sawit rakyat kita terus menghadapi tantangan besar terkait produktivitas dan capaian peremajaan,” katanya.
Mentan mengatakan kemitraan antara perusahaan kelapa sawit besar (swasta dan BUMN) dengan perkebunan rakyat harus diperkuat.
Kemitraan ini akan mendorong peningkatan produktivitas kebun sawit rakyat, salah satunya melalui program peremajaan sawit rakyat (PSR).
Setiap tahun program PSR ditargetkan seluas 180.000 ha yang tersebar di 21 provinsi sentra kelapa sawit.
"Gapki harus dapat mengambil bagian dalam menyukseskan program tersebut,” pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)