JAKARTA - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel membukukan laba bersih senilai Rp1,78 triliun pada tahun 2022.
Realisasi itu meningkat 29,25% yoy dibandingkan 2021 senilai Rp1,38 triliun.
Kondisi ini terjadi menyusul peningkatan pendapatan mencapai 12,50% menjadi Rp7,72 triliun.
Pada 2021, MTEL mencetak pemasukan Rp6,86 triliun.
BACA JUGA:
Sebagian besar pendapatan MTEL berasal dari pihak relasi, dalam hal ini jasa sewa menara PT Telkomsel, dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), total mencapai Rp4,33 triliun. Sementara jasa konstruksi menyumbang Rp660,41 miliiar.
Adapun penyewaan menara terhadap pihak ketiga mencapai Rp2,62 triliun, dengan kontribusi jasa konstruksi senilai Rp6,36 miliar, dikutip dari keterbukaan informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (6/3/2023).
Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok MTEL ikut terdongkrak menjadi Rp4,07 triliun, yang sebagian besar berasal dari biaya perencanaan pembangunan, pemeliharaan, dan operasional.
Neraca MTEL di akhir 2022 menunjukkan penurunan aset 2,86% menjadi Rp56,07 triliun, akibat peningkatan nilai aset tidak lancar.
Sedangkan jumlah kewajiban pembayaran (liabilitas) melandai 7,55% menjadi Rp22,26 triliun, sedangkan modal bersih terjaga di level Rp33,80 triliun.
Pada akhir 2022, kas MTEL berkurang cukup signifikan menjadi Rp6,33 triliun, dari Rp19,13 triliun pada akhir 2021. Ini terjadi akibat pembelian sejumlah aset menara hingga aktivitas pelunasan pinjaman.
(Zuhirna Wulan Dilla)