Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Waskita Karya Garap Kontrak Baru IKN Rp4,16 Triliun

Hana Wahyuti , Jurnalis-Selasa, 07 Maret 2023 |16:09 WIB
Waskita Karya Garap Kontrak Baru IKN Rp4,16 Triliun
WSKT garap proyek IKN (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mendapat enam kontrak untuk proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara senilai Rp4,16 triliun. Manajemen WSKT menyebut pendanaan dari enam proyek senilai Rp4,16 triliun tersebut berasal dari skema Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Adapun pemerintah diperkirakan menggelontorkan dana hingga Rp23,9 triliun untuk pengembangan IKN.

Melansir Harian Neraca, Selasa (7/3/2023), perseroan mengungkapkan, ke depan akan ada banyak kemungkinan bagi perseroan untuk mulai mengincar skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk pengembangan proyek IKN dalam waktu dekat. Manajemen menyebut proyek IKN memiliki risiko keuangan yang relatif rendah karena skema pembayaran berdasarkan uang muka 15 untuk mulai pembangunan, dan nantinya akan dicicil berdasarkan perkembangan pembangunan.

Adapun skema pembayaran IKN membantu WSKT untuk meminimalisir kebutuhan mencari pendanaan eksternal yang dapat meningkatkan liabilitas dan beban bunga. Salah satu proyek yang dikerjakan WSKT di IKN adalah pembangunan Tol Ruas 5A: Simpang Tempadung – Jembatan Pulau Balang. Proyek ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp2,2 triliun. Adapun proyek tersebut merupakan joint operation (JO) dimana WSKT memiliki porsi 50% kepemilikan, PT Nindya Karya (Persero) 35%, dan PT Modern Widya Tehnical 15%. Proyek ini memiliki panjang 6,7 kilometer dengan pembangunan yang sudah mencapai 10,39%. Tol ini ditargetkan rampung pada semester I/2024.

Berikutnya adalah pembangunan jalur pekerjaan atau jalan logistik pembangunan Ruas 4 Lingkar Sepaku. Nilai kontrak dari proyek tersebut mencapai Rp181,79 miliar. WSKT tercatat memiliki 70% kepemilikan dari JO tersebut. Sementara 30% sisanya dipegang oleh PT Guntur Satria Perkasa. Adapun WSKT memiliki porsi pembangunan hingga Rp127,25 miliar dari proyek ini. Pembangunan proyek ini baru mencapai 14,76% dari target 20,62%. Hal ini disebabkan oleh proses pembebasan lahan yang masih terhambat. Proyek ini ditargetkan rampung pada semester I/2024.

Kemudian WSKT juga mengantongi kontrak pembangunan gedung Sekretariat Presiden dan fasilitas gedung penunjang senilai Rp1,35 triliun. WSKT menjadi satu-satunya pihak yang membangun proyek tersebut. Saat ini pembangunan sudah mencapai 3,75% dan ditargetkan dapat rampung pada semester II/2024. Proyek lainnya yang diperoleh WSKT adalah pembangunan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) 1, 2, 3 dengan nilai kontrak Rp638,8 miliar. Pembangunan proyek ini merupakan JO dengan WSKT memegang 70% porsi, dan sisanya 30% dipegang oleh PT Karunia Berca Indonesia.

Dalam proyek ini WSKT memiliki porsi nilai kontrak sebesar Rp447,16 miliar. Pembangunan sudah mencapai 0,87% dan ditargetkan rampung pada semester II/2024. Lalu, terdapat proyek pembangunan gedung dan kawasan Kementerian Koordinator Paket 3 senilai Rp789,71 miliar. Porsi nilai kontrak yang diperoleh WSKT mencapai Rp402,75 miliar. Proyek ini merupakan JO antara WSKT dengan porsi 51% dan PT Nindya Karya (Persero) 49%.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement