JAKARTA - Bursa saham AS, Wall Street lesu di akhir perdagangan Selasa. Hal ini karena Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengisyaratkan perlunya menaikkan suku bunga lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya.
Indeks Dow Jones Industrial Average pun anjlok 574,98 poin atau 1,72% menjadi 32.856,46 poin. Indeks S&P 500 tergelincir 62,05 poin atau 1,53% menjadi 3.986,37 poin dan Nasdaq merosot 145,40 poin atau 1,25% menjadi 11.530,33 poin.
11 sektor utama S&P 500 berada di zona merah, dipimpin sektor keuangan yang sensitif secara ekonomi hingga turun 2,5%. Sedangkan sektor yang paling menurun sedikit adalah kebutuhan pokok konsumen hanya 0,97%.
Pernyataan Powell membuat investor saham melarikan diri saat dirinya memberi tahu anggota parlemen AS bahwa Fed siap menaikkan suku bunga sebagai langkah yang lebih besar.
Pernyataan tersebut mengikuti data terbaru yang menunjukkan kenaikan inflasi tidak terduga pada Januari dan kenaikan pekerjaan yang luar biasa besar untuk bulan tersebut.
"Dari sudut pandang risiko, investor harus menghitung ulang keinginan mereka untuk berinvestasi dengan paradigma baru ini," kata Kepala Eksekutif Park Investments, Adam Sarhan, dikutip dari Antara, Rabu (8/3/2023).
"Ini adalah kesadaran bahwa Fed akan berbuat salah dengan menjadi lebih hawkish," sambungnya.
Pedagang memprediksi kenaikan suku bunga 50 basis poin pada Maret setelah komentar Powell hari ini. Dengan pasar uang berjangka terakhir memperkirakan peluang lebih dari 70% dari langkah tersebut atau naik dari sekitar 31% sehari sebelumnya.
Follow Berita Okezone di Google News