JAKARTA - PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) melalui perusahaan terkendalinya yakni, PT Sulawesi Hidro Mandiri, telah mendirikan anak usaha baru dengan nama PT Arkora Padalembara Terbarukan (APT). Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), pendirian APT tersebut telah dituangkan ke dalam Akta Pendirian No. 25 tanggal 6 Maret 2023 yang dibuat Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-0018148.AH.01.01.Tahun 2023 tanggal 6 Maret 2023.
“Kegiatan usaha APT adalah pembangkitan tenaga listrik melalui sumber energi baru dan terbarukan yang berasal dari aliran air atau Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA),” kata Presiden Direktur ARKO, Aldo Artoko, dikutip Jumat (10/3/2023).
Adapun, susunan pemegang saham APT yakni, Sulawesi Hidro Mandiri dengan kepemilikan sebesar 99,96% atau Rp2,49 miliar, sedangkan PT Arjuna Hidro menggenggam kepemilikan sebesar 0,04% atau Rp1 juta.
“Pendirian APT tidak menimbulkan dampak yang material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan,” tegas Aldo.
Sebelumnya, ARKO juga telah mendirikan anak usaha di bidang yang sama yakni, Arkora Hydro Pamulihan (AHP). Di mana, Arkora Guna Nergi memegang sebesar 99,96% saham PT Arkora Hydro Pamulihan atau sebanyak 2.499 lembar saham senilai Rp2,49 miliar. Sementara PT Arjuna Hidro memiliki 0,04% saham AHP senilai Rp1 juta.
Terkait usaha di bidang PLTA tersebut, ARKO juga telah mengakuisisi saham PT Arkora Kalimantan Energi Hijau (AKEH). Akuisisi itu dilakukan melalui dua anak usahanya yakni, Arkora Hidro Tenggara (AHT) dan Arkora Bakti Indonesia (ABI).
Adapun, latar belakang dari transaksi yang dilakukan yakni, AKEH sudah memiliki izin prinsip dan izin lokasi di Kalimantan Barat, yang mempunyai potensi untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga air skala besar dengan kapasitas 50 megawatt (MW).
Manajemen ARKO menjelaskan, tujuan dari transaksi ini yaitu perseroan melalui AKEH akan mengembangkan potensi pembangkit listrik tenaga air skala besar tersebut, dengan melakukan studi-studi yang diperlukan. Serta melakukan konstruksi tenaga listrik sampai dengan tahap pembangkit listrik beroperasi secara komersial.
(Zuhirna Wulan Dilla)