"Hal ini juga kami dorong untuk petani jagung di Banyuwangi, agar hasil produksi lebih maksimal untuk memenuhi kebutuhan pakan ayam," tandas Surya.
Marketing Support Pupuk Kaltim Wilayah Jawa Timur Adzkiya Brama Nafarofi, mengungkapkan pada program ini Pupuk Kaltim juga akan membekali para petani dalam memproduksi sekaligus menggunakan pupuk organik, untuk meningkatkan daya dukung lahan secara berkesinambungan. Hal ini mengingat PT Jagonya Ayam Indonesia akan membuka pusat peternakan ayam seluas 50 hektare, dengan total kapasitas mencapai 1.000.000 ekor. Dan kotoran ayam dari peternakan tersebut bisa dimanfaatkan untuk bahan baku pupuk organik yang diolah terlebih dulu menggunakan biodekomposer Biodex dari Pupuk Kaltim.
Potensi bahan baku kotoran ayam dari peternakan tersebut pun terbilang tinggi, dengan kapasitas mencapai 3 ton per hari. Jumlah tersebut bisa dimanfaatkan kembali oleh petani sebagai bahan organik untuk mendukung sifat biologis tanah, sekaligus mengurangi dosis penggunaan pupuk NPK yang nantinya difasilitasi pada Agrosolution. Terlebih tanaman pangan setidaknya membutuhkan dukungan sekira 5-10 ton/Ha pupuk organik, untuk memacu produktivitas lahan secara optimal.
"Pengolahan kotoran ayam menjadi pupuk organik pun akan didampingi Pupuk Kaltim, menggunakan produk biodekomposer Biodex. Guna memperkaya unsur organiknya, pengolahan juga akan dicampur tongkol jagung dari sisa hasil panen sehingga tidak ada limbah tanaman yang terbuang," jelas Adzkiya Brama.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)