Adapun alokasi pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Pati selama satu tahun ditetapkan sebesar 68.626 ton yang terdiri dari 42.626 ton pupuk urea dan 26.000 ton pupuk NPK. Sementara alokasi pupuk bersubsidi untuk Provinsi Jawa Tengah ditetapkan sebesar 1.152.841 ton yang terdiri dari 732.742 ton urea dan 429.099 ton NPK.
Sampai dengan 15 Maret 2023, Pupuk Indonesia telah menyalurkan pupuk bersubsidi sebesar 17.116 ton yang terdiri dari urea sebesar 10.481 ton (73%) dari alokasi 14.300 ton dan NPK sebesar 6.636 ton (128%) dari alokasi 5.200 ton. Sementara realisasi penyaluran di Jawa tengah, tercatat telah mencapai 237.353 ton yang terdiri dari urea sebesar 144.270 ton (75%) dari alokasi 191.904 ton dan NPK sebesar 93.083 ton (88%) dari alokasi 105.268 ton.
Lebih lanjut Boycke mengatakan bahwa program upgrading & branding akan terus dilanjutkan oleh Pupuk Indonesia guna meningkatkan kehandalan sarana dan prasarana gudang. Pada tahun 2023 ini program upgrading & branding telah disiapkan untuk dilakukan di GPP Klaten. Sedangkan untuk tahun 2024, Perusahaan merencanakan program tersebut untuk dilaksanakan di 2 lokasi di Jawa Tengah, yaitu, GPP Purworejo, dan GPP Magelang.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)