JAKARTA - Emiten pertambangan grup Sinarmas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) membukukan laba senilai USD595,26 juta atau setara Rp9,36 triliun pada tahun 2022.
Capaian itu meningkat 395,73% yoy dibandingkan tahun 2021 senilai USD120,07 juta.
BACA JUGA:
Alhasil laba per saham dasar DSSA tumbuh menjadi USD0,77 per saham, dari semula USD0,16 per saham.
Dari sisi top line, pendapatan DSSA naik 175,11% menjadi USD5,95 miliar, atau setara Rp93,6 triliun, dari tahun 2021 di level USD2,16 miliar.
Kontribusi utama penghasilan berasal dari pertambangan dan perdagangan batu bara senilai USD5,68 miliar, dikutip dari keterbukaan informasi, Senin (20/3/2023).
BACA JUGA:
DSSA juga membukukan pendapatan dari bisnis penyediaan TV kabel dan internet 'MyRepublic' senilai USD65,9 juta, sedangkan jasa penyediaan tenaga uap dan listrik sejumlah USD48,3 juta.
Seiring lonjakan pendapatan, beban pokok DSSA juga ikut terdongkrak 162,3% menjadi USD3,31 miliar, yang sebagian besar berasal dari ongkos pertambangan dan perdagangan batu bara.
Balance sheet perseroan pada akhir 2022 menunjukkan peningkatan aset sebanyak 113,6% menjadi USD6,43 miliar.
Ini terjadi berkat konsolidasi keuangan Dampier Coal Pty Ltd ke tubuh DSSA sejak Mei 2022.
Adapun jumlah kewajiban pembayaran (liabilitas) DSSA ikut bertambah 172,98% yoy menjadi USD3,43 miliar, sedangkan ekuitas perusahaan melonjak 70,9% menjadi USD2,9 miliar.
Hingga 31 Desember 2022, DSSA memegang kas dan setara kas sebanyak USD1,08 miliar atau setara USD17,06 triliun, meningkat dari posisi akhir 2021 senilai USD521,35 juta.
(Zuhirna Wulan Dilla)