Alternatif pendanaan baru itu bisa diperoleh lantaran kinerja keuangan anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero) ini dipandang cukup baik. Misalnya, hingga kuartal IV/2022 perusahaan mencatat laba bersih senilai Rp 14,59 triliun, naik 137 persen dari tahun sebelumnya.
Rahmad mengatakan pihaknya masih menunggu arahan dan strategi pemerintah sebelum menetapkan skema pendanaan industri pupuk, di luar IPO.
"IPO adalah salah satu opsi pendanaan, tapi tidak menjadi satu-satunya opsi karena Pupuk Kalimantan Timur kinerjanya keuangannya bagus, jadi kita punya opsi yang banyak," kata dia.
(Taufik Fajar)