JAKARTA — Dolar memulai minggu perdagangan terakhir di bulan April dengan langkah mundur.
Investor tengah menunggu (wait and see) pertemuan bank sentral pada bulan Mei untuk mendapatkan petunjuk terkait kapan kampanye pengetatan kebijakan moneter global paling curam dalam beberapa tahun terakhir akan berhenti.
BACA JUGA:
Adapun data ekonomi terbaru menunjukkan aktivitas bisnis AS dan zona euro yang menggeliat pada bulan April, namun inflasi yang tetap lengket membuat para investor memperdebatkan skala penurunan suku bunga diharapkan terjadi pada awal Juli hingga akhir tahun.
BACA JUGA:
"Sektor jasa baik di Eropa maupun AS tampaknya cukup tangguh, namun indikator terkait inflasi tidak memberikan alasan yang cukup untuk kenyamanan saat ini," kata Kepala strategi FX di National Australia Bank, Ray Attrill dilansir Reuters, Senin (24/4/2024)
Pikiran investor sepenuhnya tertuju pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) bank sentral Amerika Serikat Federal Reserves (The Fed) yang diprediksi akan kembali menaikan suku bunga sebesar 25 basis point (bps), meskipun fokusnya adalah pada panduan untuk jalur suku bunga di masa depan.