Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Data Neraca Dagang Jadi Pendorong IHSG

Mutiara Oktaviana , Jurnalis-Selasa, 16 Mei 2023 |12:59 WIB
Data Neraca Dagang Jadi Pendorong IHSG
IHSG ditopang neraca perdagangan (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Data neraca perdagangan Indonesia menjadi pendorong laju IHSG. Perdagangan IHSG ditutup menguat seiring dengan surplus neraca perdagangan Indonesia periode April 2023.

”Ekspor dalam negeri melanjutkan kinerja kontraktif, bahkan pelemahannya lebih dalam hingga minus 29,4% pada April 2023. Hal yang sama terjadi pada kinerja impor yang sebesar minus 22,32% dimana pelemahan kinerja menjadi lebih dalam. Meski demikian, neraca dagang masih mencetak surplus," kata tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas dilansir dari Harian Neraca, Selasa (16/5/2023).

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar USD3,94 miliar periode April 2023, atau tiga tahun secara berturut-turut neraca perdagangan mengalami surplus. Surplus tersebut dibentuk dari nilai ekspor periode April 2023 sebesar USD18,03 miliar dan nilai impor sebesar USD15,35 miliar.

Berdasarkan komoditas, surplus neraca perdagangan masih ditopang oleh komoditas non migas yang mencatat surplus USD5,64 miliar, sementara komoditas migas defisit sebesar USD1,70 miliar. Berdasarkan indeks sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat di mana sektor barang konsumen primer paling tinggi yaitu 1,15%, diikuti sektor kesehatan dan sektor barang konsumen non primer yang naik masing-masing 1,48% dan 0,62%.

Sedangkan, empat sektor terkoreksi yaitu sektor properti turun paling dalam minus 0,98%, diikuti sektor teknologi dan sektor energi yang masing-masing minus 0,80 dan minus 0,65%. Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu SMIL, OKAS, AYS, SMKL dan FILM. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni AWAN, PTMP, HALO, IMAS, dan AGRO.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.250.818 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 19,44 miliar lembar saham senilai Rp10,42 triliun. Sebanyak 241 saham naik, 294 saham menurun, dan 209 tidak bergerak nilainya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement