JAKARTA — Dana Moneter Internasional (IMF) menilai kondisi ekonomi Indonesia cukup baik dan stabil di tengah situasi perekonomian global yang sedang dihadapkan dengan ketidakpastian.
Direktur IMF, Kristalina Georgieva menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diprediksi mencapai 5,1% pada 2023 berada jauh di atas rata - rata pertumbuhan ekonomi dunia. Hal itu disampaikan ketika Georgieva bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Hotel Rihga Royal, Hiroshima, Jepang.
BACA JUGA:
“Di tengah situasi ekonomi dunia yang diwarnai banyak ketidakpastian, ekonomi Indonesia cukup baik dan stabil dengan pertumbuhan ekonomi yang jauh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia,” ujarnya dikutip Minggu (12/5/2023).
Sementara itu, Presiden Jokowi menyampaikan ekonomi Indonesia diperkirakan akan tumbuh 5,1% pada tahun 2023, dan 5% pada tahun 2024.
BACA JUGA:
Melihat hal tersebut, IMF berharap Indonesia dapat ikut serta dalam memberikan bantuan kepada negara berkembang lainnya.
Menurut Georgieva, Indonesia memiliki peran penting di tengah situasi dunia yang sedang menghadapi banyak tantangan saat ini. Indonesia dinilai mampu untuk menjalin hubungan dan berkomunikasi dengan semua pihak.
“Indonesia dapat berbicara dengan semua negara, semua pihak, dan di tengah dunia yang hadapi banyak tantangan seperti saat ini, diperlukan lebih banyak lagi peran seperti yang dimainkan oleh Indonesia,” tandasnya.
Di samping itu, Presiden Jokowi juga menyambut baik peluncuran Agenda Kebijakan Global IMF serta pembentukan early warning system yang dinilai penting.
Pada kesempatan yang sama, direktur Pelaksana IMF tersebut juga memberikan apresiasi atas keberhasilan Indonesia dalam menjalankan presidensi G20 pada tahun 2022 serta keberhasilan atas penyelenggaraan KTT ke-42 ASEAN tahun ini.
“Selamat atas keberhasilan Indonesia dalam menjalankan presidensi G20 tahun lalu dan juga atas penyelenggaraan KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo,” ucap Kristalina.
Dalam pertemuan tersebut, sejumlah menteri Jokowi turut mendampingi Presiden. Di antaranya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
(Zuhirna Wulan Dilla)