JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir buka suara terkait rencana divestasi seluruh tol milik PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT). Menurut dia hal ini harus didasarkan pada kebutuhan pasar.
"Ya belum (seluruh ruas tol di jual), tergantung market, cita-cita kan boleh, kemarin INA sudah beli beberapa," ujar Erick saat ditemui di Gedung Kementerian BUMN, Kamis (25/5/2023).
Sejak September 2023 lalu, ada dua ruas tol milik emiten bersandi saham WSKT sudah diserahkan ke Indonesia Investment Authority (INA). Ruas yang dimaksud adalah Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang.
Adapun ruas tol lainnya masih dalam proses penjajakan. Erick optimis investor menaruh minat atas divestasi yang ditawarkan WSKT.
Pasalnya, makro ekonomi di dalam negeri terus menunjukan pertumbuhan yang positif.
"Kita lihat juga partner-partner yang percaya dengan ekonomi di Indonesia yang terus tumbuh," ucapnya.
Dari target awal, aksi divestasi Tol Waskita Karya dilakukan hingga 2025 mendatang. Tujuan penjualan seluruh jalan tol tersebut untuk menutupi utang BUMN itu. Lantaran, pembangunan infrastruktur transportasi publik ini menimbulkan beban utang perusahaan.
WSKT memang membukukan liabilitas, termasuk utang senilai Rp84,37 triliun per 31 Maret 2023. Jumlah tersebut mengalami kenaikan dari posisi 31 Desember 2022 yang berada di angka Rp83,98 triliun.
Sejak November tahun lalu, ada lima ruas tol yang masuk dalam list atau daftar divestasi, menyusul tiga ruas tol yang sudah dilepaskan sebagian sahamnya sepanjang tahun lalu yakini, Tol Cimanggis - Cibitung, Tol Kanci - Pejagan, dan Tol Pejagan - Pemalang.
Sementara, lima ruas lainnya yang masih dicarikan investor atau strategic partnership hingga 2025 mendatang diantaranya Tol Pemalang - Batang, Tol Depok - Antasari, Tol Pasuruan - Probolinggo, dan Tol Bekasi - Cawang - Kampung Melayu.