Terkait kuota yang diberikan, Arifin mengungkapkan, hal itu akan disesuaikan dengan tingkat produksinya.
"Sesuai dengan produksinya, sampai batas waktu terakhir pembangunan smelter selesai," imbuhnya.
Arifin mengungkapkan, keduanya mendapatkan relaksasi perpanjangan izin ekspor lantaran telah memenuhi target progres smelter yang ditetapkan. Selain itu, baik Freeport dan Amman juga telah mengucurkan investasi yang cukup besar.
"Karena dua-duanya sudah memenuhi kriteria di atas 51% dan spending dana proyeknya cukup besar. PTFI sudah mengeluarkan USD2,2 miliar dan Amman USD600 juta. Jadi ya pemerintah harapkan akhir tahun 2023 progresnya harus bisa mencapai 90%," pungkasnya.
(Taufik Fajar)