BOGOR - Hidayatullah punya misi yang cukup mulia dalam berwirausaha. Sebab, dia ingin membuka lapangan kerja untuk sanak saudara yang masih pengangguran karena tidak ingin sukses seorang diri.
Pada 2013, Hidayatullah memulai usaha lumpia basah. Hal itu setelah dia memahami proses pembuatan lumpia basah karena sempat menjadi pedagang.
"Itu belajar dari kakak saya langsung. Saat itu saya bekerja dengannya sebelum membangun usaha," kata Hidayatullah di Bogor belum lama ini.
BACA JUGA:
Pria asal Cianjur itu berjuang keras dalam membangun usaha pertamanya itu. Menurutnya, awalnya tidak mudah agar bisa berkembang.
Namun, seiring berjalannya waktu dia mulai menemukan ritme dan semangat berwirausaha. Oleh dikarenakan, usahanya sudah punya pelanggan seiring berjalannya waktu.
"Kalau lagi ramai bisa sampai 100 porsi dalam satu hari. Harga jualnya mulai Rp10 ribu sampai Rp15 ribu,"ucapnya.
Dia rasa usahanya yang berada di Jalan Sawojajar, Pabaton, Bogor itu harus membuka cabang setelah berjalan cukup lama. Hal itu untuk mengembangkan dengan cara membuka cabang.
Namun, Hidayatullah terhalang oleh modal. Setelah beberapa waktu mencari solusi terkait permodalan, akhirnya memutuskan menggunakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI.
"Saya manfaat KUR untuk membuka dua cabang baru. KUR dipilih karena sangat terjangkau angsurannya dengan bunga rendah untuk pelaku UMKM. Prosesnya pun tidak ribet," katanya.
Akhirnya, dia bisa membangun dua cabang sekaligus yang tersebar di Taman Kresna, dan Kencana, Bogor. Kedua usahanya itu dijalankan oleh ponakannya.
"Dari pada mereka menganggur jadi saya minta untuk jalankan usaha ini," ucapnya.