JAKARTA - Pelaksana Tugas Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan Kementerian Tenaga Kerja Aris Wahyudi meminta perusahaan yang menjalankan bisnis di Indonesia untuk rutin melaporkan data lowongan kerja kepada pemerintah.
"Tantangan kami adalah mendata lowongan-lowongan kerja yang ada di perusahaan. Kami sudah mendorong Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan (WLKP) secara daring untuk mendeteksi lowongan-lowongan itu," ujarnya dalam sebuah diskusi bertajuk Implementasi ESG dikutip Antara, Selasa (4/7/2023).
Aris menganalogikan masalah itu seperti banyak orang punya mobil butuh sopir, tetapi tidak tahu siapa yang mau menjadi sopir. Bahkan sebaliknya banyak orang punya kemampuan mengemudi dan ingin menjadi sopir, tetapi tidak tahu siapa pemilik mobil yang butuh sopir.
Menurut dia Kementerian Ketenagakerjaan telah mengembangkan pusat pasar kerja untuk menjembatani terkait dengan informasi supply dan demand tersebut.
"Kami mendorong tidak lagi manual job matching tetapi mengembangkan platform job matching yang secara artifisial intelijen. Tantangannya adalah bagaimana mempertemukan mereka untuk masuk ke dalam sistem itu, sehingga kita mendapatkan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan informasi," kata Aris.