Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 7,9 juta orang pada awal tahun 2023. Sementara itu, dari sisi supply yang berasal dunia pendidikan dan pelatihan melahirkan 3 juta lulusan baru yang siap masuk ke pasar kerja setiap tahun.
Ketimpangan supply dan demand itulah yang sedang diselesaikan oleh pemerintah agar semua lulusan bisa terserap ke dunia kerja, sehingga tidak ada lagi pengangguran terbuka.
Aris memandang produsen pengangguran terbesar itu adalah lembaga pendidikan dan lembaga pelatihan karena lulusan yang telah dilatih oleh dunia pendidikan tidak nyambung dengan dunia kerja, seperti ijazah pendidikan yang tidak sesuai dengan kebutuhan lowongan kerja.
Belum lagi dari sisi kenaikan investasi yang tidak diimbangi dengan perluasan kesempatan kerja atau lowongan karena padat modal.
"Ketika memang formasi jabatan pekerjaan itu sudah jenuh ya harus berani ganti program studi dan ganti fakultas," pungkas Aris.
(Taufik Fajar)