"Lebih banyak indikator ekonomi China juga tersedia dalam beberapa hari mendatang, dengan data inflasi utama akan dirilis minggu depan," katanya.
Selain kondisi ekonomi yang lemah, yuan juga dilanda kekhawatiran akan memburuknya hubungan perdagangan antara AS dan China.
Beijing memblokir ekspor bahan pembuat chip utama ke AS.
Dari sentimen domestik, Lembaga pemeringkat Standard and Poor's (S&P) mempertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB dengan outlook stabil pada 4 Juli 2023.
S&P sebelumnya merevisi ke atas outlook menjadi stabil dan mempertahankan peringkat Sovereign Credit Rating Indonesia di level BBB pada 27 April 2022.
Di sisi lain, outlook stabil mencerminkan keyakinan S&P terhadap keberlanjutan pemulihan ekonomi Indonesia untuk dua tahun ke depan, yang akan mendukung kinerja fiskal dan stabilisasi utang.
Menanggapi keputusan tersebut, Bank Indonesia, menyatakan, afirmasi rating Indonesia menunjukkan keyakinan kuat pemangku kepentingan internasional atas stabilitas makroekonomi.
Serta prospek ekonomi jangka menengah Indonesia yang tetap terjaga di tengah peningkatan risiko global berasal dari tensi geopolitik dan perlambatan ekonomi global.
Untuk perdagangan besok, Ibrahim memprediksi rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif cenderung melemah di rentang Rp15.040 - Rp15.100.
(Zuhirna Wulan Dilla)