Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ke Tiongkok, Menteri Bahlil Rayu Produsen Kaca Terbesar Dunia

Atikah Umiyani , Jurnalis-Rabu, 19 Juli 2023 |19:16 WIB
Ke Tiongkok, Menteri Bahlil Rayu Produsen Kaca Terbesar Dunia
Menteri investasi/ Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. (Foto: MPI)
A
A
A

"Selama ini kan kita telah melakukan hilirisasi nikel. Kita mempunyai komoditas pasir kuarsa, silika yang selama ini kita ekspor raw material. Dengan kita membangun ekosistem pabrik kaca dan solar panel, ini merupakan bagian daripada hilirisasi di sektor pasir kuarsa," ungkap Bahlil.

Sementara itu, CEO Xinyi Group Gerry Tung menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah Indonesia atas kemudahan dalam penanaman modal di Indonesia.

Meningkatnya iklim investasi dan potensi ekonomi Indonesia merupakan salah satu faktor yang mendorong Xinyi Group memutuskan untuk menambah investasinya di Indonesia.

"Kita selama beberapa tahun ini sudah memperhatikan bahwa investasi di Indonesia sangat bagus. Telah banyak perubahan. Kita sudah investasi di Gresik, sekarang karena kita melihat perkembangan sangat bagus jadi kita tertarik untuk berkembang ke industri yang baru, termasuk yang di Batam ini,” komentar Gerry.

Xinyi Group yang merupakan perusahaan dari Xinyi Glass dan Xinyi Solar adalah perusahaan multinasional yang berbasis di Hong Kong dan memiliki operasi di seluruh dunia.

Perusahaan ini adalah salah satu produsen kaca terbesar, dengan berbagai produk kaca yang digunakan dalam sektor otomotif, konstruksi, dan energi. Selain itu, Xinyi Group juga merupakan pemimpin dalam pembuatan solar panel, memanfaatkan teknologi canggih dan berkelanjutan untuk mendukung transisi global ke energi terbarukan.

Selama periode 2018-kuartal I 2023, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menempati peringkat asal Penanaman Modal Asing (PMA) kedua terbesar dengan total capaian USD24,55 miliar.

Investasi itu tersebar di 5 besar wilayah di Indonesia, yaitu: Sulawesi Tengah (USD6,88 miliar), Jawa Barat (USD5,21 miliar), Maluku Utara (USD3,83 miliar), DKI Jakarta (USD1,74 miliar), dan Banten (USD1,45 miliar). Sementara, investasi RRT di Indonesia didominasi sektor Industri Logam Dasar (USD8,61 miliar), Transportasi, Pergudangan dan Telekomunikasi (USD6,69 miliar), Listrik, Gas dan Air (USD2,75 miliar); Real Estate, Kawasan Industri dan Perkantoran (USD1,74 miliar); dan Industri Kimia (USD1,95 miliar).

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement