JAKARTA - Staf Khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani, membagikan laporan mengenai utang Indonesia.
Dilansir melalui akun twitter Prastowo Yustinus @prastow, dia membahas mengenai beberapa hal yang dapat diselesaikan, walaupun utang semakin bertambah.
BACA JUGA:
“Dengan menghentikan utang (yang selama ini terkendali), maka kita akan kehilangan kesempatan untuk dapat berbelanja pada sektor prioritas. Karena faktanya, meskipun utang bertambah 1,6x, pemerintah dapat mempercepat pembangunan infrastruktur karena alokasi anggaran naik 2,3x, pendidikan naik 1,3x kesehatan naik 1,9x, dan perlindungan sosial naik 3,8x. Matur nuwun utk kritikannya Mas AHY," tulis Prastowo dalam salah satu postingannya di Twitter.
Berdasarkan data melalui diagram, yang merupakan kebijakan fiskal ekspansif sebagai counter terhadap siklus perekonomian Indonesia.
BACA JUGA:
Dapat dilihat penambahan utang yang terjadi di beberapa tahun terakhir. Tahun 2012-2014 penambahan utang mencapai Rp458 triliun.
Pada tahun 2015-2018 penambahan utang meningkat mencapai Rp1.253 triliun lebih. Dengan rasionya 157%.