JAKARTA - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) meraup laba bersih senilai Rp5,56 triliun pada semester I-2023.
Capaian itu melejit 91,8% year-on-year (yoy) dibandingkan periode sama tahun 2022 senilai Rp2,9 triliun.
BACA JUGA:
Laba per saham dasar INDF ikut terkerek menjadi Rp634 per saham, dari semula Rp330 per saham, dikutip dari laporan keuangan, Selasa (1/8/2023).
Dari sisi topline, pendapatan usaha INDF naik 6,25% yoy mencapai Rp56,08 triliun.
Produk konsumen bermerek menjadi kontributor utama senilai Rp34,27 triliun, disusul produk Bogasari senilai Rp15,84 triliun, dan Agribisnis Rp7,55 triliun.
Ekspor terbesar datang dari wilayah Timur Tengah dan Afrika sebanyak Rp7,54 triliun, disusul kawasan Asia lainnya mencapai Rp3,35 triliun, dan lain-lain sebesar Rp1,18 triliun. Pasar domestik masih mendominasi sebanyak Rp44 triliun.
Beban pokok produksi ikut meningkat menyusul kenaikan bahan baku yang digunakan dan ongkos produksi.
Pos pengakutan dan penangangan mampu ditekan menjadi Rp1,74 triliun, disamping iklan dan promosi yang lebih rendah mencapai Rp1,21 triliun.
Balance sheet INDF mencatat peningkatan aset sebesar 4,47% yoy mencapai Rp188,50 triliun. Di sisi lain, jumlah utang (liabilitas) naik 5,2% mencapai Rp91,33 triliun, sedangkan ekuitas tumbuh di angka Rp97,16 triliun.
Kas yang dipegang pada akhir Juni 2023 naik sekitar Rp2,8 triliun menjadi Rp28,80 triliun, akibat peningkatan hasil dari operasional hingga penerimaan utang bank jangka pendek.
(Zuhirna Wulan Dilla)