JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia kembali surplus. Hal ini terjadi dalam 39 bulan beruntun hingga Juli 2023.
"Pada Juli 2023, mencatat surplus sebesar USD1,31 miliar," ujar Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam Rilis BPS di Jakarta, Selasa (15/8/2023).
Angka surplus neraca perdagangan terutama berasal dari sektor non migas USD3,22 miliar, namun tereduksi oleh defisit sektor migas senilai USD 1,91 miliar
Hanya saja, surplus Juli 2023 ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai USD3,45 miliar.
Secara kumulatif, neraca perdagangan RI di bulan Januari-Juli 2023 mencapai USD21,24 miliar. Angka ini menurun dari total periode yang sama pada tahun 2022 yang mencapai USD 29,12 miliar.
"Secara kumulatif, Januari hingga Juli 2023, total surplus neraca perdagangan tahun ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu," sambung Amalia.