Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tekuk Dolar AS, Rupiah Menguat ke Rp15.292/USD

Anggie Ariesta , Jurnalis-Senin, 28 Agustus 2023 |15:32 WIB
Tekuk Dolar AS, Rupiah Menguat ke Rp15.292/USD
Rupiah menguat hari ini ke Rp15.292/USD. (Foto: Freepik)
A
A
A

Serangkaian rilis data ekonomi AS yang kuat telah membantu meredakan kekhawatiran akan resesi namun dengan inflasi yang masih di atas target The Fed, beberapa investor khawatir bahwa bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga pada tingkat yang lebih tinggi lebih lama.

Ketika The Fed menyoroti pentingnya data ekonomi AS yang akan datang, fokus investor minggu ini akan tertuju pada laporan gaji, inflasi inti, dan belanja konsumen.

Selain itu, Pemerintah Tiongkok mengumumkan langkah-langkah baru untuk meningkatkan pasar sahamnya.

Tiongkok juga melonggarkan beberapa kebijakan hipotek untuk sektor propertinya yang sedang melemah, yang membantu menumbuhkan optimisme atas pemulihan ekonomi di negara tersebut.

Meskipun para analis masih mempertanyakan apakah kebijakan tersebut akan membantu memacu pemulihan ekonomi di negara tersebut.

Dari sisi internal, Bank Indonesia (BI) memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga 2023 akan sedikit melambat jika dibandingkan dengan kuartal kedua 2023.

Pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga 2023 mungkin akan berada antara 5,11% YoY hingga 5,15% YoY. Ini sedikit lebih rendah daripada pertumbuhan ekonomi yang tercapai pada kuartal kedua 2023 sebesar 5,17% YoY.

 BACA JUGA:

“Hal tersebut diaminin oleh para ekonomi, agar Pemerintah Indonesia berhati-hati pada kuartal ketiga 2023, karena pertumbuhan ekonomi Indonesia dikhawatirkan bisa di bawah kuartal kedua 2023 akan jauh lebih berat dikarenakan ekspor yang menurun,” ungkap Ibrahim.

Meskipun demikian, pertumbuhan ini masih di tingkat yang tinggi. Ini karena tidak ada faktor musiman yang mendukung, seperti perayaan hari raya, seperti yang terjadi pada kuartal kedua 2023. Hal ini juga diperhitungkan dalam konteks ketidakpastian global yang masih signifikan.

Selain itu, pertumbuhan ini tetap kuat berdasarkan perkembangan beberapa indikator awal, seperti penjualan eceran, Indeks Manufaktur (PMI), dan harapan pendapatan. Indeks Penjualan Ritel (IPR) pada Juli 2023 mencapai 212,7, tumbuh sebesar 6,3% YoY.

Meski begitu, secara bulanan mengalami penurunan sebesar 4,6% mom. Sementara itu, PMI Manufaktur pada Juli 2023 mencapai angka 53,3, naik sebesar 1,52% dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga 2023 ditopang oleh pertumbuhan konsumsi, terutama konsumsi atau belanja pemerintah dan konsumsi rumah tangga. Sementara investasi tumbuh di bawah pertumbuhan ekonomi yakni sekitar 4%, dan ekspor-impor justru terkontraksi.

Melihat perkembangan ini, BI juga meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2023 akan tetap kuat, meskipun ada kemungkinan sedikit lebih rendah dari tahun sebelumnya, yang diperkirakan berada di kisaran 4,5% YoY hingga 5,3% YoY.

Berdasarkan sentimen diatas, mata uang rupiah diprediksi bergerak fluktuatif cenderung melemah di rentang Rp15.270 - Rp15.350.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement