Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Google Punya Layanan Informasi Energi Surya dan Kualitas Udara, Begini Cara Pakainya

Hafizhuddin , Jurnalis-Kamis, 31 Agustus 2023 |13:38 WIB
Google Punya Layanan Informasi Energi Surya dan Kualitas Udara, Begini Cara Pakainya
Google punya layanan informasi energi surya dan kualitas udara. (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA – Google mengenalkan layanan informasi energi surya dan kualitas udara. Di mana proyek ini ditargetkan mendapat perolehan hingga setara Rp1,52 triliun dalam setahun.

Layanan yang baru dikenalkan Google tersebut berupa akses kepada Application Programming Interfaces (API) atau aplikasi pemrograman antarmuka. Kedua layanannya dinamakan Solar API dan Air Quality API.

 BACA JUGA:

Solar API sendiri adalah layanan yang menggunakan platform Google Maps untuk fokus membantu percepatan instalasi sistem energi surya.

Dengan mendapat akses ke API, klien bisa mendapatkan data atap terperinci berdasarkan sumber daya pemetaan dan komputasi luas milik Google. Sehingga bisa memperkirakan potensi atap energi surya yang terbarukan serta lebih menghemat energi.

 BACA JUGA:

Sedangkan Air Quality API akan memberikan akses ke data kualitas udara yang mencakup peta panas digital.

Air Quality API akan memungkinkan penggunanya mengetahui unsur polutan di udara sembari memberikan rekomendasi kesehatan di lokasi-lokasi tertentu.

Dilansir dari CNBC (31/8/2023), sejauh ini mereka menarget perusahaan-perusahaan yang sedang mengembangkan produk seputar energi terbarukan, seperti perusahaan pemasangan panel surya, SunRun dan Tesla Energy serta perusahaan desain panel surya, Aurora Solar.

Mereka juga tidak menutup peluang bagi perusahaan di bidang lain semacam properti, perhotelan dan utilitas yang hendak bergabung memakai layanannya.

 BACA JUGA:

Google mengeklaim mereka sudah memiliki data atas 350 juta bangunan. Angka itu naik secara signifikan semenjak 2017 yang hanya berkisar 290 juta bangunan.

Jika rencana mereka memperluas lini produk tersebut berhasil, akan ada kemungkinan untuk menghubungkan akses ke API tersebut melalui layanan Google Cloud di masa mendatang.

Di tengah perlambatan ekonomi yang meluas, Google mendapat tekanan untuk terus memperoleh pendapatan.

Untuk itu, mereka telah berinvestasi dalam industri yang diharapkan dapat dimanfaatkan dengan adanya Solar API tersebut. Yakni teknologi-teknologi baru semacam AI generatif dan keberlanjutan.

Selain itu, meskipun sebelumnya Google telah menerima pembayaran atas hak lisensi yang mereka berikan ke Uber lewat API Mapping sebesar Rp884 miliar selama 3 tahun. Dikatakan bahwa Google Maps adalah salah satu produk Google yang paling kurang mendapat monetisasi.

Walau begitu, perusahan bank investasi dan jasa keuangan, Morgan Stanley, memberi perkirakan bahwa Google Maps akan menghasilkan perolehan setara Rp169 triliun dari produk perjalanan yang baru mereka tawarkan serta pin di tempat-tempat yang dipromosikan.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement