Misalnya, pinjaman digital BRI yang tumbuh 146% dalam waktu satu tahun dengan nilai pinjaman USD125 juta kepada jutaan peminjam.
BACA JUGA:
“Kemudian, untuk pembayaran digital (e-wallet), beberapa BUMN juga telah memperluas layanan pembayaran melalui platform e-money bagi pelanggan," ungkap Rosan dalam plenary session AIPF bertajuk 'Inclusive Digital Transformation', Jakarta Selatan, Rabu (7/9/2023).
Terakhir, untuk perbankan digital, Bank Mandiri, BRI, BNI dan BTN juga telah membangun solusi perbankan digital, salah satunya mobile banking BNI yang tumbuh 59,6% year on year menjadi 7,8 juta pengguna pada 2020.
Rosan menegaskan bahwa inklusi keuangan bukan sekadar tujuan dari ekonomi saja, melainkan juga untuk kepentingan sosial.
Dia pun memastikan BUMN terus mengambil langkah strategis untuk mendorong akselerasi inklusi keuangan
Di hadapan para petinggi anggota ASEAN, Rosan mencatat tingkat kesadaran masyarakat ASEAN untuk melakukan transaksi dan menggunakan jasa layanan bank tercatat masih rendah.
Persentase saat ini, sebanyak 70% penduduk ASEAN belum menggunakan layanan perbankan. Tidak hanya itu, sekitar 39 juta dari 70 juta UMKM juga menghadapi kekurangan pendanaan yang cukup besar dengan nilai USD300 miliar setiap tahunnya.
"Kami sangat berharap, diskusi dalam forum ini akan menghasilkan solusi terhadap tantangan inklusivitas keuangan yang kita hadapi di kawasan, untuk menjaga stabilitas dan kesejahteraan di kawasan ASEAN,” pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)