Di bidang sosial, BRI memiliki inisiatif yang disebut “Desa BRILiaN”. Melalui program ini, kata Sunarso, BRI mendukung pemerintah dalam meningkatkan ketahanan ekonomi dengan pemberdayaan masyarakat pedesaan. Per Juni 2023, BRI sudah memberdayakan lebih dari 2.400 Desa BRILiaN di seluruh Indonesia.
“Oleh karena itu bagi BRI, melayani dan memberdayakan segmen UMKM tidak hanya tentang bisnis. Tetapi yang lebih penting adalah tentang mewujudkan kesejahteraan sosial. Semoga konsep itu tidak hanya bisa terjadi dan diterapkan di Indonesia, namun juga di kawasan Asia Tenggara maupun di kawasan dan negara lainnya,” ungkap Sunarso penuh optimisme.
Sebelumnya, saat menjadi salah satu narasumber di hari pertama AIPF 2023, Sunarso mengungkapkan bahwa transformasi digital, pembiayaan berkelanjutan dan inovatif adalah hal relevan yang selama ini menjadi fokus BRI.
“Itulah yang menjadi landasan BRI sebagai perusahaan negara menciptakan nilai tambah berupa social dan economic value untuk mendukung, bahkan turut serta menopang perekonomian bangsa,” ujarnya.
Terutama dalam konteks bisnis, BRI melayani dan memberdayakan segmen UMKM yang merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Meskipun demikian, lanjutnya, melayani segmen ultra mikro dan UMKM bukanlah hal yang mudah.
Dibutuhkan infrastruktur yang luas untuk melayani segmen tersebut. Oleh karena itu, transformasi BRI (BRIvolution) diarahkan pada dua hal, yakni digital dan culture.
“Pertama, digitalisasi proses bisnis. Melalui pendekatan ini kami memodernisasi sistem operasi internal untuk menyederhanakan proses dan meningkatkan efisiensi secara keseluruhan. Kedua, menciptakan model bisnis baru untuk menciptakan nilai baru,” kata Sunarso.
Melalui pendekatan ini BRI memiliki peluang untuk menciptakan sumber pendapatan dan nilai baru, baik bagi perseroan maupun nasabah. Menurutnya, kedua strategi ini bertujuan untuk memastikan bank tetap kompetitif, yaitu dengan berpusat pada pelanggan dan mudah beradaptasi di dunia yang semakin digital.
Hal tersebut tak terlepas dari segmen UMKM yang cakupannya sangat luas. Segmen tersebut menyumbang sekitar 62% dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. UMKM, termasuk yang diberdayakan BRI pun membuktikan ketangguhannya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)