Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

6 Fakta Konflik Rempang dari Daftar Ganti Rugi Warga hingga Investasi China

Fadillah Rafli Anwari , Jurnalis-Sabtu, 23 September 2023 |05:09 WIB
6 Fakta Konflik Rempang dari Daftar Ganti Rugi Warga hingga Investasi China
Fakta Konflik Pulau Rempang (Foto: Antara)
A
A
A

JAKARTA - Konflik yang tengah berkecamuk di Pulau Rempang, Kota Batam, mengejutkan banyak pihak. Dalam usaha menyelesaikan masalah ini.

Okezone telah merangkum, fakta menarik konflik Rempang dari daftar ganti rugi warga hingga Investasi China Senin (20/9/2023):

1. Konflik Penggusuran

Pemerintah melalui Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) berusaha menyelesaikan konflik penggusuran yang telah meresahkan warga Pulau Rempang. Salah satu solusinya adalah relokasi warga ke luar lokasi pembangunan.

2. Relokasi di Luar Lokasi Pembangunan

Sekretaris Jenderal Kementerian ATR/BPN, Suyus Windayana, mengungkapkan rencana relokasi warga Pulau Rempang. "Warga akan direlokasi ke tempat di luar lokasi pembangunan,” ujarnya dalam pertemuan di Gedung DPR RI.

Menariknya, pemerintah juga akan memberikan uang tunggu kepada warga yang terdampak, bersama dengan penawaran tanah seluas 500 m2 dan uang ganti rugi atas tanah mereka di Pulau Rempang.

3. Peran Menteri Luhut

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, turut serta dalam penyelesaian konflik ini. Ia menilai bahwa kurangnya komunikasi antara pemerintah, aparat kepolisian, dan warga menjadi pemicu konflik tersebut.

Meskipun itu, menurut Luhut pembebasan lahan di Rempang bisa diselesaikan tanpa kekerasan. Ia optimis bahwa sebagian besar warga bersedia direlokasi dengan syarat yang ditawarkan pemerintah.

4. Investasi China

Sebuah fakta yang tak bisa diabaikan adalah potensi investasi besar dari perusahaan China, Xinyi Glass Holdings Ltd, di Pulau Rempang senilai USD 11,5 miliar atau sekitar Rp175 triliun.

5. Gerakkan Roda Ekonomi

Investasi ini diharapkan akan menggerakkan roda ekonomi dan menciptakan lapangan kerja, memberikan dampak positif bagi Indonesia.

6. Berharap Investasi

Luhut berharap agar investasi ini tetap ada di Pulau Rempang, mengingat potensi kerugian besar jika investasi ini berpindah ke negara lain akibat konflik yang terjadi sebelumnya.

Dengan berbagai peristiwa dan fakta menarik yang muncul dalam konflik di Pulau Rempang, penyelesaian yang adil dan dialog yang baik antara pemerintah, warga, dan investor menjadi kunci.

Potensi investasi China, relokasi warga, dan dampak positif bagi ekonomi Indonesia menjadi titik fokus dalam menyelesaikan konflik ini, yang akan mempengaruhi masa depan Pulau Rempang dan Indonesia secara keseluruhan.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement