Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Amman Mineral (AMMN) Cetak Laba Rp1,8 Triliun di Tengah Pembatasan Ekspor

Nasya Emmanuela Lilipaly , Jurnalis-Rabu, 04 Oktober 2023 |11:25 WIB
Amman Mineral (AMMN) Cetak Laba Rp1,8 Triliun di Tengah Pembatasan Ekspor
Emiten AMMN Raup Laba (Foto: Freepik)
A
A
A

Perusahaan menargetkan produksi tembaga 337 juta pon naik 23%, dibanding target sebelum IPO, sementara untuk produksi emas ditargetkan mencapai 529 kilo ons lebih tinggi 42% dibanding target sebelum IPO.

Manajemen perusahaan juga menyampaikan kondisi resource (sumber daya tambang) dan reserves (cadangan) di mana selama 23 tahun beroperasi tambang Batu Hijau telah berhasil menghasilkan 9.358 juta pon tembaga dan 9,5 juta ons emas.

Namun, reserves (cadangan) Batu Hijau yang tersisa masih sangat besar yaitu 6.609 juta pon tembaga atau setara 71% dari tembaga yang telah dihasilkan di masa lalu.

"Batu Hijau masih memiliki begitu banyak potensi dari cadangannya, belum lagi sumber dayanya. Di samping kami juga melanjutkan eksplorasi di proyek Elang, yang studi kelayakannya akan selesai pada tahun 2024," ungkap Alexander, Rabu (4/10/2023).

Sementara itu. Analis dan Senior Investment Information dari Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, memandang kinerja AMMN masih tangguh di semester pertama 2023, meski mengalami penurunan. Dia menyebut, penurunan itu karena ada beberapa faktor. Faktor pembatasan ekspor konsentrat, faktor perlambatan ekonomi global, faktor cuaca (hujan), dan kekhawatiran adanya resesi global.

"Jadi itu memengaruhi kinerja ekspor dari AMMN itu sendiri yang tergambar di semester I-2023," jelas dia.

Dia meyakini, penurunan kinerja AMMN ini hanya bersifat sementara. Buktinya saja, kinerja kuartal II di negara-negara seperti Amerika, Serikat, Jepang, Tiongkok, dan India mulai menunjukkan kinerja atau tren yang progresif.

"Dengan melihat kinerja ekonomi dari negara-negara di atas, maka permintaan mineral diproyeksikan akan semakin baik. Nantinya akan berpengaruh pada emiten yang ada di Indonesia, seperti AMMN yang memproduksi tembaga dan emas," tegas dia.

Apalagi paparan kinerja perusahaan yang menargetkan pertumbuhan produksi tembaga dan emas sepanjang 2023, serta kekuatan fundamental perusahaan, maka bisa mendorong kinerja keuangan AMMN hingga semester II-2023.

"Jadi masih on the track, prospek kinerja akan terbilang positif dari segi kuartal ke kuartal, bukan hanya year-on-year saja yang positif. Jika kinerja diproyeksikan masih positif, maka akan memberikan pengaruh baik ke kinerja saham AMMN. Itu menurut saya," tutur Nafan.

Untuk prospek jangka panjang, AMMN terlihat menjanjikan dengan proyek ekspansinya memperluas fasilitas pengolahan dan pembangkit listrik, serta pembangunan smelter tembaga dan pemurnian logam mulia yang ditargetkan rampung secara mekanis di bulan Mei 2024.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement