Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Aneh, Harga Beras Masih Mahal meski Ada Operasi Pasar dan Bansos

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Rabu, 04 Oktober 2023 |19:11 WIB
Aneh, Harga Beras Masih Mahal meski Ada Operasi Pasar dan Bansos
Harga Beras Masih Mahal. (Foto: Okezone.com/Agung)
A
A
A

JAKARTA - Harga beras di pasaran masih mahal. Rata-rata harga beras nasional berada di angka Rp14.450 per kilogram (kg).

Angka tersebut lebih tinggi dari Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk zona satu yang ditetapkan pemerintah yakni Rp10.900 per kg untuk beras medium dan Rp13.900 per kg untuk premium. Adapun zona satu meliputi Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi.

Menurut Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, tingginya harga Gabah Kering Panen (GKP) menjadi sebab tingginya harga beras di pasar saat ini.

"Kita kalau hari ini, seperti ini artinya penggiling padi tidak dapat proper GKP, Karena GKP harganya tinggi maka harga beras tinggi," ujar Arief saat ditemui di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur, Rabu (4/10/2023).

Dia berhitung, operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasar (SPHP) yang dilakukan Perum Bulog baik di pasar ritel dan tradisional harus dibarengi dengan penekanan harga GKP, sehingga membuat harga pangan dasar di pasar lebih murah atau stabil.

"Jadi mesti simultan seluruhnya. Harga ya itu pastinya, kemudian SPHP di modern market, traditional market juga jalan seharusnya harga itu bisa tertahan, sambil menunggu panen karena bagaimanapun juga perlu sinergi menjadi kunci utama," ucapnya.

Mahalnya harga pangan, terutama beras ikut menyumbang inflasi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi komoditas beras pada September 2023 lebih disebabkan karena penurunan luas tanam padi dan penurunan produksi gabah yang menyebabkan tingginya harga gabah dan beras baik di tingkat petani, penggilingan, maupun pedagang.

Kenaikan tertinggi harga beras terjadi di tingkat penggilingan dengan rata-rata nasional di harga Rp12.708 per kg atau memberikan andil 27,43% (yoy) terhadap inflasi.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement