JAKARTA - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko menyatakan bahwa pemerintah akan bertolak ke China pekan depan untuk finalisasi pinjaman senilai USD550 juta atau setara Rp8,3 triliun.
Utang itu berasal dari China Development Bank (CDB) yang digunakan untuk menambal anggaran Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh yang membukukan cost overrun alias pembengkakan biaya senilai Rp18,2 triliun.
"Minggu depan diberesin sekalian kita kan mau inagurasi pas lagi,, di China sekalian," ujar Tiko saat ditemui wartawan, Jakarta, Senin (9/10/2023).
Pinjaman pemerintah kepada CDB sudah diajukan sejak awal 2022 lalu. Karena interest rate atau suku bunga yang diminta Indonesia tak sesuai dengan standar CDB, maka pencairan pun mendek.
Tiko menilai pihak China Development Bank bersikeras menetapkan tingkat suku bunga di kisaran 3%-3,5%. Sementara itu, Indonesia ambil langkah negosiasi agar bunga pinjaman bisa diturunkan menjadi 2%.