JAKARTA - Bursa saham AS, Wall Street ditutup melonjak pada perdagangan Senin waktu setempat. Hal itu karena investor memulai minggu ini dengan laporan pendapatan kuartal ketiga sambil terus mencermati konflik Israel-Hamas.
Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 314,25 poin, atau 0,93%, menjadi 33.984,54, S&P 500 (.SPX) bertambah 45,85 poin, atau 1,06%, menjadi 4.373,63 dan Nasdaq Composite (.IXIC) bertambah 160,75 poin, atau 1,2% menjadi 13.567,98.
Tiga indeks besar AS ini menguat hampir 1% atau lebih dalam reli luas yang mendukung sektor transportasi yang sensitif secara ekonomi (.DJT), kebijakan konsumen (.SPLRCD) dan saham berkapitalisasi kecil (.RUT).
Meski demikian, pasar saham masih dibayangi konflik Israel-Hamas. Di mana pasukan Israel terus membombardir Gaza setelah upaya untuk mengatur gencatan senjata terhenti ketika konflik memasuki hari ke-10.
"Ini adalah reaksi cepat terhadap pasar," kata Ahli Strategi Portofolio Senior Ingalls & Snyder, Tim Ghriskey, dilansir dari Reuters, Selasa (17/10/2023).
Konflik Israel-Hamas tampaknya semakin meningkat, dan hal tersebut tidak mengganggu pasar sama sekali. Hal tersebut tidak mengherankan karena investasi berarti membeli sejumlah perusahaan dan jarang ada hubungannya dengan geopolitik.
“Pasar seringkali mengabaikan geopolitik, dan hal ini membingungkan sebagian orang,” ujarnya.
Sementara itu, laporan pendapatan bank-bank besar pada hari Jumat menandai awal tidak resmi dari musim laporan pendapatan kuartal ketiga. Minggu mendatang menjanjikan peningkatan, dengan Bank of America (BAC.N), Goldman Sachs Group (GS.N), Netflix (NFLX.O), Tesla (TSLA.O) dan sejumlah industri yang terkena dampak besar. di dek.
Data ekonomi sedikit pada hari Senin, dengan indeks Empire State Federal Reserve New York mencatat penurunan yang lebih kecil dari perkiraan. Penjualan ritel, produksi industri, perumahan baru dan penjualan rumah yang sudah ada mengisi daftar minggu ini.
“Ada kemungkinan besar bahwa kita akan melihat musim pendapatan yang positif dan perusahaan-perusahaan berjalan dengan baik meskipun suku bunga tinggi dan kekhawatiran bahwa The Fed akan terus menaikkan suku bunga,” kata Ghriskey.
Saham-saham Eropa menguat, didukung oleh saham-saham keuangan dan pertambangan, sementara para pelaku pasar tetap menghindari risiko akibat konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah.
Indeks STOXX 600 pan-Eropa (.STOXX) naik 0,23%, dan indeks saham MSCI di seluruh dunia (.MIWD00000PUS) naik 0,71%.
Saham-saham negara berkembang kehilangan 0,41%. Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang (.MIAPJ0000PUS) ditutup melemah 0,56%, sedangkan Nikkei Jepang (.N225) kehilangan 2,03%.
Di sisi lain, imbal hasil Treasury AS naik karena pemerintah meningkatkan penerbitan utang sementara perkiraan invasi darat Israel ke Gaza membuat pasar berada dalam suasana tentatif.
Obligasi obligasi 10 tahun terakhir turun harganya pada 20/32 menjadi menghasilkan 4,7101%, dari 4,629% pada akhir Jumat.
Harga obligasi 30 tahun terakhir turun 39/32 menjadi menghasilkan 4,862%, dari 4,779% pada akhir Jumat.
(Feby Novalius)