Simak Penjelasan soal Kesejahteraan Finansial dengan Investasi Syariah
JAKARTA - Kesejahteraan finansial merupakan kondisi di mana seorang individu mampu memenuhi kewajiban keuangannya saat ini hingga masa yang akan datang. Seseorang yang sudah bisa memenuhi kebutuhan pokoknya, tagihan dan keinginan dapat disebut memiliki kewajiban finansial. Di zaman sekarang untuk mendapatkan kesejahteraan finansial merupakan masalah yang cukup krusial di tengah masyarakat.
Masalah kesejahteraan finansial menjadi tantangan bagi setiap orang yang sudah memiliki penghasilan. Setiap individu yang telah berpenghasilan tentunya akan memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi setiap bulan atau hariannya. Selanjutnya, keinginan impulsif yang sering muncul di sekitar kita juga menjadi tantangan. Di era sekarang, terdapat banyak penawaran barang - barang impulsif yang menghabiskan banyak uang.
BACA JUGA:
Adanya penawaran barang diskon di pusat perbelanjaan, e-commerce, hingga penawaran paylater dengan syarat administratif yang mudah menjadi faktor masyarakat melakukan pembelian impulsif. Selain faktor di atas, saat ini banyak masyarakat yang FOMO atau takut tertinggal dengan adanya sebuah tren jika tidak mengikuti. Prinsip YOLO atau hidup hanya sekali juga mendukung masyarakat untuk impulsif. Terkait hal tersebut tentunya akan sulit dalam mencapai kesejahteraan finansial.
Kesejahteraan finansial bisa dicapai dengan mulai sadar akan skala prioritas pada pengeluaran tertentu. Selain sadar skala prioritas, menabung dan berinvestasi juga menjadi faktor yang mendukung berhasilnya kesejahteraan finansial. Beberapa masyarakat masih enggan berinvestasi karena takut akan riba, padahal investasi dapat membantu kita mencapai kesejahteraan finansial.
Bagi para masyarakat yang masih ragu investasi karena riba dan dosa dapat memilih jenis reksa dana syariah. Reksa dana syariah tidak mengandung unsur - unsur yang dinilai tidak sesuai dengan syariat islam. Efek yang diinvestasikan pada reksa dana syariah pun berbeda dengan reksa dana konvensional seperti tidak adanya perusahaan rokok, minuman keras dan sejenisnya.
