Tuhiyat mengatakan bahwa jika hanya lihat untung rugi pembangunan transportasi massal. Maka bagi pihak MRT Jakarta ini adalah laba.
"Kenapa? Karena PSO (Public Service Obligation) nya jadi pendapatan saya, karena Jakarta membayarkan itu untuk warga, bukan membayar MRT," katanya.
"Misalnya saya naik dari Lebak Bulus ke HI, kan yang saya bayar Rp14 ribu, tapi sebetulnya secara ekonomi saya harus membayar Rp31 ribu. Jadi ada Rp17 ribu yang dibayarkan pemerintah untuk masyarakat," tambahnya.
(Dani Jumadil Akhir)