Seperti industri garmen, tekstil, sepatu, mainan, perkayuan, dan mebel yang paling sering melakukan efisiensi karena permintaan pasar melemah.
BACA JUGA:
"Jadi memang kondisi tidak menggembirakan, tapi kita optimis tahun depan kita bisa reborn, karena memang ada pemilu yang bisa menggerakkan ekonomi masyarakat di bawah," katanya.
Dita mengungkapkan saat ini upaya Kemnaker yang dilakukan untuk menanggulangi mereka yang berhenti bekerja dengan mendaftarkannya ke program JKP (Jaminan Kehilangan Pekerjaan).
Lewat program tersebut diharapkan menjadi sebuah buffer atau penyangga daya beli masyarakat saat kehilangan pekerjaan.
Pemerintah bakal memberikan semacam uang pengganti gaji bagi korban kehilangan pekerjaan yang mendaftar ke program JKP.
Uang pengganti tersebut akan diberikan selama 6 bulan berturut-turut, dengan penghitungan 45% dari upah di kantor lama selama 3 bulan, setelah bulan ke 4 besarannya menjadi 25%, dan hingga bulan 6 menjadi 15%.
"Jadi misal upahnya Rp5 juta, maka dia akan mendapatkan Rp2,2 juta begitu dia join program ini (JKP), kemudian di bulan 4 dia mendapatkan 25% dari 5 juta, lalu berikutnya mendapatkan 15% sampai 6 bulan," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)