JAKARTA - Light Rail Transit (LRT) Jabodebek akan menerapkan sistem serta tarif terbaru untuk para penumpang. Rencana tersebut masih dalam pembahasan pihak Kementerian Perhubungan.
“Masih dibahas. Nanti tergantung kita punya evaluasi juga sekarang kan kita pantau terus nih penumpangnya dan trafiknya misalnya pagi dan sore peak juga penuh gitu kita akan pantau perilaku transportasi agar bisa disesuaikan dengan skema tarif yang paling tepat,” ujar Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati.
Okezone pun merangkum fakta-fakta terkait LRT Jabodebek yang bakal terapkan sistem dan tarif baru, Sabtu (18/11/2023):
1. Sistem LRT Jabodebek
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, pihaknya masih terus memantau perilaku penumpang harian LRT Jabodebek. Di mana evaluasi tersebut akan selesai pada akhir tahun, sehingga pengenaan sistem tarif tersebut sesuai yang diharapkan.
Adita Irawati pun menjelaskan, pengenaan tarif tersebut nantinya disesuaikan dengan jam operasional pada peak hours (jam sibuk) yakni pada pukul 05.00-10.00 WIB dan 16.00-20 WIB, serta dan non-peak hours pukul 10.00-16.00 WIB.
2. Tarif LRT Jabodebek
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati menjelaskan, bahwa pengenaan tarif LRT Jabodebek dimungkinkan lebih murah pada jam sibuk dibanding pada jam tidak sibuk.
“Ya kembali lagi namanya dynamic tergantung off sama peak-nya. Jadi ketika memang itu lagi peak seperti sekarang kan itu harganya bisa lebih murah,” ujar Adita.
Adapun saat ini tarif LRT Jabodebek yang dikenakan masih menggunakan tarif promo untuk hari Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional dengan tarif minimal Rp3.000 dan maksimal Rp10.000.
Sementara, untuk tarif pada hari Senin-Jumat tarif yang berlaku minimal Rp3.000 dan tarif maksimal Rp20.000.