JAKARTA - Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Senin (20/11/2023) waktu setempat, dengan reli Nasdaq sebesar 1% memimpin kenaikan. Hal itu karena perusahaan kelas berat Microsoft mencapai rekor tertinggi setelah mempekerjakan eksekutif kecerdasan buatan terkemuka.
Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 203,76 poin, atau 0,58%, menjadi 35.151,04, S&P 500 (.SPX) bertambah 33,36 poin, atau 0,74%, pada 4.547,38 dan Nasdaq Composite (.IXIC) bertambah 159,05 poin, atau 1,13%, pada 14.284,53.
Nasdaq mencatatkan level penutupan tertinggi sejak 31 Juli sementara S&P 500 mencatatkan penutupan tertinggi sejak 1 Agustus.
Sub-indeks teknologi informasi S&P 500 (.SPLRCT) berakhir naik 1,5% dan menjadi peraih keuntungan tertinggi (top gainer) di antara 11 sektor utama S&P 500. Dorongan terbesarnya datang dari saham Microsoft (MSFT.O) yang menyentuh rekor tertinggi dan berakhir naik 2%.
CEO Microsoft Satya Nadella mengatakan Sam Altman, yang memimpin OpenAI hingga ia digulingkan akhir pekan lalu, akan bergabung dengan Microsoft untuk memimpin tim peneliti AI tingkat lanjut yang baru. Microsoft juga akan menghadapi Greg Brockman, salah satu pendiri OpenAI lainnya, serta peneliti lainnya.
Berita ini memberikan dampak positif bagi pasar dengan saham teknologi kelas berat lainnya termasuk Nvidia (NVDA.O) dan Apple (AAPL.O) juga menguat.
Investor menyambut musim pendapatan yang lebih baik dari perkiraan dan tren penurunan imbal hasil Treasury yang sedang berlangsung, kata Bruce Zaro, direktur pelaksana Granite Wealth Management di Providence, Rhode Island.
"Pasar menyukai apa yang dilihatnya dari perilaku pasar obligasi. Pasar menyukai apa yang dilihat dalam laporan pendapatan dan sedang dalam suasana liburan," kata Zaro, seraya mencatat bahwa investor mungkin bersiap menghadapi reli yang sering kali terjadi bersamaan dengan liburan akhir tahun. musim.
Dow mencatatkan level penutupan tertinggi sejak 9 Agustus. Indeks acuan S&P 500 (.SPX) berakhir kurang dari 1% di bawah puncak penutupan tahun 2023 yang dicapai pada akhir Juli.
Indeks-indeks utama Wall Street telah menunjukkan pemulihan sejauh ini pada bulan November, setelah sekitar tiga bulan melemah, karena bukti meredanya inflasi AS telah mendukung spekulasi bahwa Federal Reserve telah selesai menaikkan suku bunganya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)