JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini berpotensi melanjutkan pelemahan untuk menutup gap ke kisaran 6.860-6.880, jika break low 6.900 pada Kamis (23/11/2023). Secara teknikal, potensi pelemahan didasari terbentuknya death cross pada MACD bersamaan dengan pelemahan Rabu (22/11/2023).
Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan mengatakan, indikasi profit taking pada saham-saham infrastruktur, terutama di segmen energi baru dan terbarukan atau renewable energy (EBT) menjadi salah satu faktor yang memicu pelemahan IHSG pada perdagangan kemarin.
“Waspadai potensi pelemahan lanjutan pada saham-saham tersebut di hari ini,” kata Valdy dalam risetnya, Kamis (23/11/2023).
Sebaliknya, lanjut Valdy, saham-saham bank terutama bank berkapitalisasi besar cenderung menguat dan menopang IHSG. Ekspektasi Bank Indonesia menahan suku bunga acuan di level 6% dapat mendorong rebound lanjutan pada saham-saham bank di perdagangan hari ini.
Untuk perdagangan hari ini, Phintraco Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham untuk dicermati para investor antara lain PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).
(Kurniasih Miftakhul Jannah)