Selain itu, Starbucks juga menegaskan bahwa perusahaan adalah organisasi non-politik dan menepis rumor bahwa telah memberikan dukungan kepada pemerintah atau tentara Israel.
Starbucks, yang awal bulan ini melaporkan rekor pendapatan pada kuartal keempat, mengatakan tidak ada lagi yang bisa dibagikan dalam bisnisnya.
Namun seorang pekerja Starbucks di Rabat, ibu kota Maroko, mengatakan jumlah pelanggan menurun secara signifikan pada minggu ini. Pekerja dan perusahaan tidak memberikan angka pastinya.
(Feby Novalius)