Kekhawatiran perusahaan batu bara terhadap dampak transisi energi tidak hanya menjadi isu di Indonesia.
Data dari Global Energy Monitor (GEM) menyebutkan bahwa hampir 1 juta pekerja tambang batu bara diperkirakan kehilangan pekerjaan pada 2050 karena penutupan tambang.
BACA JUGA:
Di Indonesia, langkah-langkah pemerintah terlihat dari Peraturan Presiden No. 112 tahun 2022 yang melarang pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batu bara.
Sebelumnya, Direktur PT Bayan Resources Tbk, Alexander Ery Wibowo menyatakan bahwa apapbila transisi energi sudah sepenuhnya terwujud dan tidak ada lagi ruang bagi komoditi batu bara, maka ada kemungkinan peralihan ke petrochemical.
“Tapi terlihat saat ini bisa jadi industri petrochemical, ini yang akan terjadi di bidang pertambangan batu bara nantinya” ujar Alexander dalam Green Economic Forum 2023, dikutip Jumat (24/11/2023)
Beberapa perusahaan batu bara, seperti PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), telah menunjukkan upaya adaptasi dengan melirik bisnis energi baru terbarukan, termasuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Bayu dan Sampah.
Meskipun tantangan besar dihadapi oleh perusahaan batu bara, harapan tetap ada dengan pengelolaan yang bijak dan inovasi di sektor energi.
Penerapan ekonomi hijau diharapkan menjadi solusi untuk meminimalkan dampak negatif selama proses transisi energi berlangsung.
“Kami percaya aka nada perkembangan teknologi yang bisa tercapai dengan periode yang lama, kesempatan tetap ada, tetapi penambang harus mampu Kelola sebaik mungkin untuk menjalankan green economy (ekonomi hijau).”
Sementara beberapa perusahaan batu bara, seperti PT Adaro Energy Indonesia Tbk, telah mulai melirik bisnis energi baru terbarukan sebagai langkah adaptasi terhadap perubahan ini.
Adaro Power, anak usaha Adaro Energy, sedang mengikuti tender proyek Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTBayu) 70MW di Kalimantan, serta mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap 130 kWp sejak awal tahun 2021. Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa beberapa perusahaan batu bara berusaha untuk bertransformasi dan tetap relevan dalam era transisi energi.
(Zuhirna Wulan Dilla)