Melihat kondisi market, terlebih pencapaian perseroan saat ini, Hadi menyebut perseroan belum berencana untuk mengerek kembali harga jual produk.
“Tahun ini kita belum mengeksekusi kenaikan harga, kenapa, salah satunya adalah karena memang bila dilihat dari gross marginnya masih lebih baik dari tahun lalu, sehingga belum ada kebutuhan bagi kita untuk menaikkan harga,” katanya.
Sebagaimana diketahui, penjualan ROTI menembus angka Rp2,83 triliun hingga September 2023. Realisasi ini lebih rendah 0,9% yoy, tetapi naik 16,5% dari September 2021.
Secara kuartalan di Q3, penjualan ROTI meningkat 15% mencapai Rp1,01 triliun, dibandingkan kuartal sebelumnya. Perseroan mengakui sempat terdampak penurunan siklus konsumsi roti nasional pada kuartal II yang sebagian besar jatuh pada momen puasa.
(Dani Jumadil Akhir)