JAKARTA - Presiden Joko Widodo berjanji akan menambah subsidi pupuk guna meningkatkan produksi pangan para petani. Pemerintah pun turut melakukan pengawasan secara berkala untuk mencegah permasalahan yang saat ini kerap terjadi di kalangan petani.
"Tadi disampaikan oleh Pak Menteri Pertanian, urusan pupuk, Pak Mentan tadi sudah menyanggupi pupuk 2024, 2023 akhir dan 2024 awal, beliau akan kontrol terus agar tidak ada masalah di lapangan. Subsidi pupuknya, subsidi pupuknya akan saya tambah, karena suplai pupuknya juga ada," kata Presiden.
Okezone telah merangkum lima fakta subsidi pupuk yang kini tengah menjadi sorotan, Minggu (17/12/2023):
1. Penyaluran Pupuk Subsidi Mencapai 5,71 juta ton
Pupuk Indonesia mencatat penyaluran pupuk subsidi 5,71 juta ton hingga 30 November 2023. Jumlah tersebut sekitar 94% dari total alokasi sesuai anggaran Pemerintah, yaitu 6,05 juta ton.
Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Tri Wahyudi Saleh menyatakan, 1.077 distributor siap mendukung penyaluran pupuk bersubsidi di 2024. Distributor diharapkan memaksimalkan penyaluran dengan menjaga ketertiban administrasi dan kepatuhan aturan.
2. Imbauan Pupuk Indonesia Soal Subsidi Pupuk
Pupuk Indonesia mengimbau seluruh distributor dan jaringan kios pengecer untuk menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai alokasi dan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Pemerintah. Dalam proses penyalurannya, Pupuk Indonesia juga turut meminta para distributor dan jaringan kios pengecer untuk menerapkan sistem digitalisasi yang dikembangkan dan diimplementasikan oleh Pupuk Indonesia, salah satunya aplikasi Rekan yang telah terintegrasi secara digital melalui Distributor Planning & Control System (DPCS), sehingga dapat dipantau secara real time dan memudahkan pengawasan.