"Kita di atas rata-rata pertumbuhan baik negara maju maupun berkembang. Tingkat inflasi relatif terkendali, dan Indonesia adalah salah satu yang berhasil mengembalikan inflasi ke target sasaran," jelas Airlangga.
Rasio utang Indonesia juga di level aman di bawah 40%, yaitu di level 38%. Ini kalau dianalogikan, pertumbuhan ekonomi ke depan adalah pendakian gunung, karena tantangannya semakin berat.
"Inflasi adalah hujan, karena kalau mendaki gunung dan kemudian hujan, jalan menjadi licin dan semakin berat. Oleh karena itu, oksigen tipis, maka kita perlu menyatukan langkah," lanjut Airlangga.
Dia mengatakan, capaian ini merupakan hasil arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), bersama kolaborasi sinergis kebijakan fiskal, moneter, dan sektor riil.
"Ini dukungan dari seluruh masyarakat, dan kebijakan fiskal menjadi shock absorber yang responsif terhadap kebijakan perekonomian. Kebijakan moneter juga berperan strategis menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)