Berdasarkan catatan Kementerian Keuangan, anggaran Kemhan pada periode 2018 - 2020 sebesar Rp325 triliun, kemudian pada periode 2020 - 2024 naik menjadi Rp386 triliun yang bersumber dari pinjaman luar negeri.
Ekonom Universitas Indonesia, Fithra Faisal menilai peningkatan anggaran alusista sekitar Rp61 triliun pada periode tersebut kurang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Apalagi sumber dana dari peningkatakan belanja alusista tersebut bersumber dari pinjaman luar negeri.
"Dalam kaidah umum, untuk penganggaran yang berdampak pada ekonomi, kita mengukur bagaimana anggaran itu bisa menaikan tenaga kerja, meningkatkan nilai tambah salam perekonomian, itu tidak ada dalam anggaran perang," pungkasnya.
(Taufik Fajar)