Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Wall Street Pekan Depan Dibayangi Data Inflasi dan Pendapatan Perusahaan AS

Anggie Ariesta , Jurnalis-Minggu, 07 Januari 2024 |12:02 WIB
Wall Street Pekan Depan Dibayangi Data Inflasi dan Pendapatan Perusahaan AS
Wall Street Diprediksi Menguat. (foto: Okezone.com/Reuters)
A
A
A

Bank-bank besar termasuk JPMorgan Chase (JPM.N) dan Citigroup (C.N) memulai musim laporan laba minggu depan, menguji ekspektasi tinggi terhadap keuntungan perusahaan. Analis memperkirakan pendapatan S&P 500 akan meningkat sebesar 11% pada tahun 2024 setelah hanya meningkat 3% pada tahun 2023, menurut data LSEG.

Tekanan untuk memenuhi target pendapatan yang lebih tinggi mungkin lebih kuat dibandingkan tahun lalu, karena penilaian pasar secara keseluruhan telah meningkat.

S&P 500 diperdagangkan pada rasio harga terhadap pendapatan forward sebesar 19,5 dibandingkan dengan sekitar 17 kali lipat pada awal tahun 2023, data LSEG Datastream menunjukkan.

“Kami tidak memperkirakan multipel akan meningkat secara signifikan karena valuasinya sedikit melebar, jadi hal ini akan tergantung pada pendapatan yang didapat,” kata Direktur Penelitian Manajemen Kekayaan D.A. Davidson, James Ragan, dilansir dari Reuters, Minggu (7/1/2024).

Ragan menempatkan nilai wajar S&P 500 pada 4.700, kira-kira di tempat perdagangannya sekarang. Ke depan, investor akan menguraikan pesan dari The Fed pada akhir pertemuan kebijakannya pada 30-31 Januari.

Pasar memperkirakan bank sentral akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada bulan ini, dan spekulasi mengenai penurunan suku bunga pada pertemuan bulan Maret telah berkurang.

Pasar berjangka pada hari Jumat memperhitungkan kemungkinan sekitar 62% bahwa Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Maret, dari sekitar 73% pada minggu lalu, menurut FedWatch Tool dari CME. Meski begitu, saham secara historis merespons penurunan suku bunga dengan baik.

Selama 12 siklus pelonggaran terakhir sejak tahun 1970, S&P 500 cenderung menguat selama enam atau tujuh bulan setelah penurunan suku bunga pertama dengan kenaikan rata-rata sekitar 12%, menurut Ned Davis Research.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement